KESEBANGUNAN BANGUN DATAR
Makalah Ini
Disusun Untuk Memenuhi Salah satu Tugas
Pada mata kuliah“Matematika 3”
Disusun Oleh:
ANNY FITROTUL
LAILI
NIM.
210610005
Dosen
Pengampu:
KURNIA HIDAYATI.
M.Pd.
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
(STAIN) PONOROGO
2012
KATA
PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT, tak lupa sekuntum sholawat bertangkaian salam
tetap terlimpahkan kepada Nabi Agung Muhammad SAW yang telah membawa umatnya
menuju zaman sekarang ini.
Pada kesempatan ini saya menyusun makalah ini yang berjudul “KESEBANGUNAN
BANGUN DATAR” guna memenuhi tugas pada mata kuliah Matematika 3.
Saya selaku penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam menyusun makalah ini. Sebagai manusia biasa saya menyadari masih
banyak kesalahan dan kekurangan. Sebab itu saya minta maaf dan mohon kritik
serta sarannya agar menjadi lebih baik dan mendekati sempurna. Semoga makalah
ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi rekan-rekan semua umumnya. Amin.
Ponorogo, 21 Maret 2012
Penyusun
DAFTAR
ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................ i
KATA PENGANTAR...................................................................................... ii
DAFTAR ISI.................................................................................................... iii
BAB I :
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.......................................................................... 1
B. Rumusan Masalah...................................................................... 1
BAB II :
PEMBAHASAN
A. Menjelaskan Konsep
Kesebangunan.......................................... 2
B. Mengaplikasikan Kesebangunan
dengan Sudut yang Berelasi...... 3
C. Mengidentifikasi
Bangun-Bangun Datar yang Sebangun dan Kongruen 4
BAB III :
PENUTUP
Kesimpulan..................................................................................... 5
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Membandingkan dua benda secara geometris dapat dilihat
dari dua aspek, yaitu bentuk dan ukurannya. Satu benda yang memiliki bentuk
yang sama tapi dengan ukuran berbeda banyak dijumpai atau digunakan dalam
kehidupan sehari-hari. Misalnya, miniatur bangunan dan bangunan itu sendiri,
peta suatu daerah dengan daerah sesungguhnya dan lain-lain.
Dua benda yang memiliki bentuk yang sama tetapi
ukurannya berbeda disebut sebangun. Adanya kesebangunan antara dua benda akan
berguna untuk mengungkapkan informasi berkaitan dengan benda kedua dengan
memanfaatkan informasi pada benda pertama atau sebaliknya.
B.
Rumusan Masalah
- Syarat dua bangun dikatakan sebangun ?
- Sudut yang berelasi adalah ?
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Menjelaskan Konsep Kesebangunan
Dua bangun datar dikatakan sebangun jika dua bangun
itu memiliki bentuk yang sama tetapi ukurannya mungkin berbeda. Ada dua aspek juga yang
menentukan apakah dua bangun akan memiliki bentuk yang sama atau tidak, yaitu
ukuran sudut dan perbandingan sisi yang bersesuaian. Adanya kesebangunan antara
dua benda akan berguna untuk mengungkapkan informasi berkaitan dengan benda
kedua dengan memanfaatkan informasi pada benda pertama atau sebaliknya.
Contohnya peta suatu daerah dengan daerah sesungguhnya.
Dua bangun datar bukan lingkaran sebangun, jika:
-
Pasangan sisi yang bersesuaian mempunyai
perbandingan yang sama.
-
Besar sudut-sudut yang bersesuaian adalah
sama.
Dari segitiga KLM sebangun segitiga NOP mengakibatkan ukuran KL : NO = LM
: OP = MK : PN
Teorema Kesebangunan Dua Segitiga
Teorema 1 (Kesebangunan sudut, sudut)
Apabila dua sudut dari sebuah segitiga kongruen dengan dua sudut dari
segitiga lain.
Teorema 2 (Kesebangunan sisi, sisi, sisi)
Apabila tiga sisi dari sebuah segitiga adalah proporsional dengan tiga
sisi pada segitiga lain.
Teorema 3 (Kesebangunan sisi, sudut, sisi)
Apabila pada dua segitiga salah satu sudutnya saling kongruen dan jika
sisi-sisi yang mengapit sudut pada kedua segitiga tersebut saling proporsional.
Teorema 4 (Kesebangunan sisi miring, sudut)
Dua buah segitiga siku-siku saling sebangun jika salah satu sudut lancip
dari sebuah segitiga kongruen dengan sudut lancip pada segitiga lain.
B.
Mengaplikasikan Kesebangunan dengan
Sudut yang Berelasi
Sudut yang berelasi adalah sudut-sudut yang terkait
satu dengan lainnya bila ada dua garis sejajar dipotong oleh garis ketiga.
Macam-macam sudut yang berelasi adalah sudut sehadap, sudut berseberangan dalam
dan sudut berseberangan luar.
Sifat-sifat sudut yang berelasai:
-
Bila suatu transversal memotong dua garis
sejajar, maka dua sudut sehadap adalah sama besar.
-
Bila suatu transversal memotong dua garis
sejajar, maka dua sudut dalam berseberangan adalah sama besar.
-
Bila suatu transversal memotong dua garis
sejajar, maka dua sudut luar berseberangan adalah sama besar.
Ket : - Sudut
Sehadap : < A1 dan < B1, < A2 dan
< B2, < A3 dan < B3, < A4
dan < B4
-
Sudut dalam berseberangan : < A2
dan < B4, < A3 dan < B1.
-
Sudut luar berseberangan : < A1
dan < B3, < A4 dan < B2
C.
Mengidentifikasi Bangun-Bangun
Datar yang Sebangun dan Kongruen
Sebangun dan kongruen adalah dua hal yang selalu
berdampingan karena keduanya memiliki hal-hal yang sama dan serupa. Kongruen
adalah dua bangun yang saling sama dan sebangun.
Ø
Kongruen ruas garis
Apabila panjang atau ukuran kedua ruas garis tersebut sama panjang.
Ø
Kongruen sudut
Apabila besar atau ukuran sudut-sudut tersebut saling sama besar.
Ø
Kongruen segitiga
Apabila unsur-unsur yang bersesuaian diantara segitiga-segitiga tersebut
saling sama dan sebangun.
Contoh soal
Bila PS = 2 cm, SR = 4 cm, dan TR = 6 cm. Tentukan QR!
BAB
III
PENUTUP
Kesimpulan
Dua bangun datar dikatakan sebangun bila dua bangun itu memiliki bentuk
yang sama tetapu ukurannya berbeda.
Dua bangun di atas bukan lingkaran sebangun, jika:
-
Pasangan sisi yang bersesuaian mempunyai
perbandingan sama.
-
Besar sudut-sudut yang bersesuaian sama
Sudut yang berelasi adalah sudut-sudut yang terkait satu dengan lainnya
bila ada dua garis sejajar dipotong oleh garis ketiga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar